Perbedaan Saham dan Crypto : Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investor Modern?

DR
September 23, 2025
Read Time: 3 menit
Loading image...
Perbedaan Saham dan Crypto : Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investor Modern?

Perbedaan Crypto dan Saham - Beberapa tahun terakhir, dunia investasi mengalami lonjakan minat luar biasa. Jika sebelumnya pilihan investasi populer di Indonesia terbatas pada saham, emas, dan properti, kini hadir alternatif baru bernama cryptocurrency (aset kripto).

Banyak orang bingung, “lebih baik investasi di crypto atau saham?” Kedua instrumen ini sama-sama menjanjikan keuntungan, namun memiliki karakteristik yang sangat berbeda.

Sebagai contoh, saham bank besar seperti BBCA (Bank Central Asia) cenderung stabil dan cocok untuk jangka panjang. Sebaliknya, aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan DRX Token bisa mengalami kenaikan atau penurunan harga puluhan persen hanya dalam hitungan hari.

Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan crypto dan saham, kelebihan, kekurangan, serta studi kasus nyata agar Anda bisa menentukan pilihan investasi sesuai profil risiko dan tujuan keuangan.

Apa Itu Saham?

Saham adalah tanda kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, investor memiliki bagian dari perusahaan tersebut dan berhak atas keuntungan, baik berupa dividen maupun kenaikan harga saham.

Bagaimana Cara Kerja Saham?

  1. Diterbitkan oleh perusahaan yang go public.
  2. Diperdagangkan di bursa seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) atau bursa global seperti New York Stock Exchange (NYSE).
  3. Regulasi ketat → di Indonesia diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek.

Contoh Saham Populer

  1. Indonesia: Bank BCA (BBCA), Telkom Indonesia (TLKM), Indofood (ICBP).
  2. Global: Apple (AAPL), Tesla (TSLA), Microsoft (MSFT).

Apa Itu Cryptocurrency?

Cryptocurrency (mata uang kripto) adalah aset digital berbasis teknologi blockchain yang berfungsi sebagai alat tukar maupun instrumen investasi. Tidak seperti saham yang berbasis kepemilikan perusahaan, kripto lebih bersifat decentralized alias tidak dikontrol oleh satu lembaga tertentu.

Bagaimana Cara Kerja Kripto?

  1. Transaksi dicatat di blockchain yang transparan dan tidak bisa diubah.
  2. Bisa diperdagangkan 24/7 melalui crypto exchange.
  3. Nilainya ditentukan oleh supply-demand serta sentimen pasar.

Contoh Cryptocurrency Populer

  1. Bitcoin (BTC) → kripto pertama dan terbesar.
  2. Ethereum (ETH) → basis untuk DeFi & smart contract.
  3. DRX Token → contoh token baru dengan utility dalam ekosistem digital, relevan bagi trader harian maupun investor jangka panjang.

Tabel Perbandingan Crypto vs Saham

AspekCryptoSaham


RegulasiMinim, masih berkembangSangat ketat (OJK, BEI, SEC)
Jam Perdagangan24/7 tanpa hentiTerbatas (09.00–15.00 WIB di BEI)
VolatilitasSangat tinggi, bisa ±20–50%/hariLebih stabil, ±1–5%/hari
RisikoTinggi (hack, scam, regulasi)Menengah, lebih terkontrol
Potensi ProfitCepat & besarLebih lambat, stabil jangka panjang
TeknologiBlockchain, DeFi, NFT, MetaverseSistem keuangan konvensional
AksesibilitasMudah, bisa mulai Rp10 ribuPerlu broker/sekuritas, modal lebih besar


Kelebihan & Kekurangan Saham

Kelebihan Saham

  1. Stabilitas lebih tinggi – saham blue-chip jarang mengalami lonjakan ekstrem.
  2. Dividen – memberikan penghasilan pasif bagi investor.
  3. Dilindungi regulasi – transaksi lebih aman karena diawasi OJK.
  4. Transparansi perusahaan – laporan keuangan rutin wajib dipublikasikan.

Kekurangan Saham

  1. Jam perdagangan terbatas – tidak bisa jual-beli 24 jam.
  2. Pertumbuhan lebih lambat – butuh waktu bertahun-tahun untuk keuntungan signifikan.
  3. Butuh modal lebih besar – harga saham emiten besar relatif mahal.

Kelebihan & Kekurangan Crypto

Kelebihan Crypto

  1. Pasar 24/7 – tidak ada jam tutup, fleksibel untuk siapa saja.
  2. Potensi profit tinggi – harga bisa naik cepat dalam hitungan jam.
  3. Akses global – bisa diperdagangkan lintas negara.
  4. Inovasi teknologi – melahirkan DeFi, NFT, Metaverse, token utility seperti DRX Token.

Kekurangan Crypto

  1. Volatilitas ekstrem – bisa naik 50% lalu turun 40% dalam seminggu.
  2. Risiko regulasi – beberapa negara melarang perdagangan kripto.
  3. Rentan hack & scam – kasus exchange diretas atau rug pull project.
  4. Kurangnya literasi masyarakat – banyak pemula masuk karena FOMO.

Perspektif Risiko & Keamanan

  1. Saham → relatif aman, karena ada perlindungan hukum, pengawasan ketat, dan sistem yang mapan.
  2. Crypto → lebih berisiko, terutama jika menyimpan aset di exchange tanpa keamanan tambahan.

Tips keamanan crypto:

  1. Gunakan hardware wallet.
  2. Aktifkan 2FA (Two-Factor Authentication).
  3. Pilih proyek dengan transparansi jelas, seperti DRX Token yang mengedepankan utilitas nyata dalam ekosistem digital.

Mana yang Cocok untuk Investor Pemula?

  1. Saham → cocok untuk investor yang mengutamakan stabilitas dan keamanan, misalnya karyawan yang ingin menabung jangka panjang.
  2. Crypto → cocok untuk investor yang siap dengan risiko tinggi dan ingin belajar teknologi finansial masa depan.
  3. Diversifikasi → solusi terbaik adalah menggabungkan keduanya.

Contoh: alokasikan 70% portofolio ke saham blue-chip, 30% ke aset kripto potensial seperti Bitcoin, Ethereum, dan DRX Token.

DRX Token vs Saham Konvensional

Simulasi Investasi

Misalnya Anda memiliki modal Rp10 juta.

  1. Saham BCA (BBCA) → dalam 1 bulan rata-rata naik 1–2%. Hasil: Rp10,200,000.
  2. DRX Token → dalam 1 bulan harganya bisa naik 10 - 20% karena listing baru di exchange. Hasil: Rp11,000,000 - Rp12,000,000.

Analisis

  1. Saham memberikan pertumbuhan stabil.
  2. DRX Token memberikan potensi keuntungan lebih besar dalam waktu singkat, tetapi dengan risiko lebih tinggi.

Prospek Masa Depan: Saham vs Crypto

  1. Saham → akan tetap relevan, terutama sektor perbankan, energi, dan teknologi.
  2. Crypto → terus berkembang dengan regulasi yang makin jelas, termasuk di Indonesia di bawah pengawasan Bappebti.
  3. Token utility seperti DRX Token berpotensi tumbuh sebagai penghubung antara dunia blockchain dengan kebutuhan nyata pengguna (misalnya integrasi dalam ekosistem digital & finansial).

Kesimpulan

Perbedaan crypto dan saham bisa dirangkum sebagai berikut:

  1. Saham → stabil, diatur pemerintah, cocok untuk investasi jangka panjang.
  2. Crypto → volatil, penuh risiko, tapi punya potensi profit tinggi dalam waktu singkat.

Tidak ada instrumen yang benar-benar lebih baik. Semuanya kembali pada profil risiko investor. Investor konservatif mungkin akan lebih nyaman di saham, sementara investor agresif bisa mencoba crypto.

Strategi terbaik adalah diversifikasi portofolio, dengan menempatkan sebagian dana di saham, sebagian di kripto, termasuk mencoba aset baru seperti DRX Token untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di dunia digital.

FAQ: Perbedaan Crypto dan Saham

1. Apa perbedaan utama antara crypto dan saham?

Saham adalah kepemilikan perusahaan yang diatur oleh lembaga resmi, sedangkan crypto adalah aset digital berbasis blockchain yang lebih volatil.

2. Mana yang lebih aman, saham atau crypto?

Saham lebih aman karena ada regulasi OJK. Crypto lebih berisiko, tapi punya potensi profit tinggi.

3. Apakah crypto diatur oleh pemerintah Indonesia?

Ya, perdagangan aset kripto di Indonesia diawasi oleh Bappebti, meski regulasi masih berkembang.

4. Apakah bisa trading harian dengan saham?

Bisa, namun keterbatasan jam perdagangan membuat saham kurang fleksibel dibanding crypto yang buka 24/7.

5. Apa itu DRX Token dan bagaimana potensinya?

DRX Token adalah aset kripto dengan utilitas nyata dalam ekosistem digital, menawarkan peluang trading maupun investasi jangka menengah-panjang.


Perbedaan Saham dan Crypto, Mana yang Lebih Menguntungkan?