Ethereum lahir dari visi programmer Vitalik Buterin yang ingin mengembangkan kegunaan teknologi blockchain. Bitcoin diciptakan untuk kegunaan finansial, tetapi Ethereum berperan sebagai platform untuk berbagai dApp (Decentralized Apps). Berikut sejarah singkat Ethereum.
- 2013: Buterin menerbitkan whitepaper Ethereum.
- 2014: Ethereum diumumkan di The North American Bitcoin Conference di Miami dan menarik perhatian banyak developer. Di akhir tahun, Ethereum mengadakan crowdfunding pertama.
- 2015: Versi Ethereum pertama, Ethereum 1.0 alias Frontier, diluncurkan. Dua fungsi dasarnya adalah mining Ether dan menjalankan smart contract.
- 2016-2017: Ethereum mengembangkan infastruktur untuk memperbaiki masalah keamanan.
- 2017-2020: Fase ekspansi dan pertumbuhan Ethereum.
- 2020: Peluncuran Ethereum 2.0 atau Serenity yang meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas jaringan.
Cara Kerja Ethereum dan Bitcoin
Meski sama-sama kripto dalam blockchain, perbedaan Ethereum dan Bitcoin terlihat dalam cara kerja keduanya.
Cara Kerja Ethereum
- Blockchain: Blockchain Ethereum terdesentralisasi dan diamankan dengan konsensus Proof-of-Stake.
- Staking: Mengunci Ether dalam jumlah tertentu untuk berpartisipasi di konsensus Proof-of-Stake. Validator mengunci minimal 32 ETH sebagai jaminan ke jaringan dan bisa mendapat reward tambahan. Mereka juga bisa dipenalti jika melakukan tindakan jahat.
- Smart contract: Perintah-perintah dalam blockchain yang otomatis tereksekusi jika syarat memenuhi.
- Decentralized Finance: Ethereum bukan hanya blockchain untuk menyimpan Ether sebagai mata uang. Blockchain ini adalah wadah bagi berbagai aplikasi dan protokol DeFi.
Cara Kerja Bitcoin
- Blockchain: Blockchain Bitcoin adalah database yang terdistribusi di berbagai komputer dan sistem (node) dalam jaringan. Segala transaksi Bitcoin tercatat di blockchain dan diamankan dengan enkripsi dan Proof-of-Work dari miner.
- Blok: Blockchain berisi file yang disebut blok. Isinya data transaksi serta data blok-blok sebelumnya. Blockchain tidak bisa dimodifikasi karena setiap blok terhubung dengan blok sebelumnya.
- Mining: Proses membuat blok baru dan memvalidasi transaksi.
- Halving: Konsep memotong reward mining jadi dua setiap empat tahun.
- Wallet: Wallet digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan bertransaksi menggunakan Bitcoin yang sudah dibeli. Meski begitu, Bitcoin itu sendiri masih tersimpan di blockchain. Wallet hanya platform agar pengguna bisa menggunakan Bitcoin mereka.
- Key: Public key adalah alamat transaksi untuk menerima Bitcoin, sementara private key dipakai untuk mengakses Bitcoin yang sudah dibeli.
Kegunaan Ethereum dan Bitcoin
Salah satu perbedaan Ethereum dan Bitcoin yang utama terletak di kegunaannya. Walau sama-sama kripto, Ethereum dan Bitcoin diciptakan untuk keperluan yang berbeda.
Kegunaan Ethereum
- Metode Pembayaran: Ether bisa digunakan untuk membayar biaya gas atau biaya platform di exchange atau wallet yang menggunakan blockchain Ethereum.
- Decentralized Autonomous Organization (DAO): Organisasi tanpa otoritas sentral, di mana semua keputusan dibuat setelah voting dan dijalankan oleh smart contract.
- Decentralized Finance: Ethereum jadi platform tempat berbagai aplikasi DeFi dibangun.
- Identitas Digital: Pengguna bisa membuat identitas digital terdesentralisasi. Semua informasi disimpan dalam blockchain Ethereum yang aman, tidak bisa dimanipulasi, dan tidak bisa diakses secara sembarangan.
- Tokenisasi: Aset dunia nyata (real-world asset) bisa ditokenisasi agar lebih mudah diperjualbelikan.
Kegunaan Bitcoin
- Transaksi Sehari-hari: Berbagai merchant mulai menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran, seperti membeli barang dan jasa, membayar biaya langganan, membeli gift card, dan bahkan berdonasi.
- Investasi: Bitcoin sering disebut emas digital karena suplainya yang terbatas. Bitcoin bisa dipegang dalam waktu lama untuk investasi jangka panjang maupun mendapat keuntungan dari perubahan harga lewat trading.
- Transfer Dana Internasional: Transfer mata uang fiat butuh waktu lama dan dikenai biaya besar, tetapi Bitcoin bisa digunakan untuk transfer dana internasional secara cepat dan murah.
- Layanan Keuangan: Ada berbagai platform DeFi untuk meminjam dana dalam bentuk Bitcoin.
- Menyimpan Kekayaan: Bitcoin bisa jadi opsi investasi jangka panjang yang terlindungi dari inflasi mata uang fiat. Bitcoin juga bisa diwariskan ke generasi selanjutnya.
Tabel di bawah ini merangkum perbedaan Ethereum dan Bitcoin.
| Aspek | Bitcoin | Ethereum |
| Blockchain | Bitcoin | Ethereum |
| Mata uang kripto | Bitcoin (BTC), kapitalisasi pasar terbesar | Ether (ETH), kapitalisasi pasar kedua terbesar |
| Konsensus | Proof-of-Work melalui mining | Proof-of-Stake melalui staking |
| Suplai maksimum | 21 juta BTC | Tidak terhingga |
| Kegunaan | Mata uang digital terdesentralisasi | Fasilitator smart contract dan dApps |
| Kecepatan Transaksi | Lebih lambat | Lebih cepat |
Ethereum vs Bitcoin: Mana yang Cocok untuk Pemula?
Konsep Bitcoin sebagai pembayaran alternatif lebih mudah dipahami pemula, tetapi Ethereum lebih fleksibel bagi pengguna pemula karena lebih banyak digunakan di layanan kripto modern.
- Keduanya tetap cocok untuk pemula, tetapi tujuannya berbeda. Bitcoin ideal bagi pemula yang:
- Baru mulai menggunakan kripto.
- Mencari mata uang kripto yang diterima berbagai platform.
- Tidak berencana menggunakan kripto untuk interaksi luas dengan blockchain atau aplikasi Web3.
Sementara itu, Ethereum cocok bagi pemula yang:
- Mau menjelajahi aplikasi dan tools yang ditenagai kripto.
- Butuh transaksi cepat dengan biaya lebih rendah.
- Mau menggunakan kripto untuk lebih dari sekadar menabung.
Kesimpulan
Bitcoin dan Ethereum adalah dua mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini. Namun, Bitcoin diperuntukkan sebagai mata uang digital terdesentralisasi, sementara Ethereum mewadahi pembuatan beragam dApps di ekosistem Web3.
Bagi pemula, Ethereum adalah titik awal yang lebih fleksibel karena biaya pembayarannya lebih rendah, waktu transaksi lebih cepat, dan penggunaannya lebih luas. Namun, Bitcoin tetaplah nama paling terkenal dan berperan besar bagi siapa saja yang baru mulai menjelajahi dunia kripto.
Sebelum memilih Bitcoin atau Ethereum untuk berinvestasi, penting untuk menganalisis token secara menyeluruh. Pelajari caranya melalui artikel Cara Analisis Crypto untuk Pemula: Fundamental vs Teknikal.