Perbedaan Ethereum dan Bitcoin: Mana yang Lebih Baik untuk Investasi?

Published Date:December 19, 2025Read Time:5 menit
profile picture

DRX Admin

Perbedaan Ethereum dan Bitcoin: Mana yang Lebih Baik untuk Investasi?

Bitcoin dan Ethereum adalah dua mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Keduanya sudah menjadi instrumen investasi, trading, dan bahkan pembayaran.

Ethereum dan Bitcoin punya kegunaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing, sehingga investor perlu tahu mana yang lebih cocok bagi mereka.

Artikel ini akan membahas perbedaan Ethereum dan Bitcoin, cara kerja dan kegunaan keduanya, sampai perbandingan performa Ethereum dan Bitcoin untuk berbagai kebutuhan. Ketahui perbedaan Ethereum dan Bitcoin sebelum membeli!

Ringkasan Singkat:

  1. Bitcoin adalah mata uang kripto yang ditujukan sebagai metode pembayaran digital alternatif.
  2. Ethereum adalah blockchain yang berperan dalam pengembangan dApps. Token native Ethereum adalah Ether.
  3. Bagi pemula, Ethereum lebih fleksibel dan lebih banyak digunakan di DeFi. Namun, Bitcoin tetaplah nama yang paling terkenal dan wajib dipahami oleh investor pemula.

Sejarah Ethereum dan Bitcoin

Mana yang muncul lebih dulu, Ethereum atau Bitcoin? Jawabannya adalah Bitcoin, mata uang kripto pertama di dunia. Berikut penjelasan sejarah Bitcoin dan Ethereum.

Sejarah Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang kripto yang digunakan untuk transaksi tanpa dikontrol satu pihak, tidak seperti uang tunai yang dikendalikan bank sentral. Bitcoin beroperasi di blockchain-nya sendiri, yaitu blockchain Bitcoin.

  1. 2008: Tulisan berjudul Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System yang ditulis oleh seseorang bernama Satoshi Nakamoto dikirim ke mailing list yang membahas kriptografi. Identitas Satoshi Nakamoto mash tidak diketahui sampai saat ini.
  2. 2009: Software Bitcoin dibuka untuk publik dan mining Bitcoin dimulai.
  3. 2010: Bitcoin dijual untuk pertama kali. 10.000 BTC ditukar dengan dua pizza.
  4. 2011: Popularitas Bitcoin meningkat dan mata uang kripto lain mulai bermunculan.
  5. 2017: Nilai Bitcoin mencapai $10.000 dan terus naik hingga sekarang.

Sejarah Ethereum

Ethereum adalah blockchain terdesentralisasi dengan token native Ether, token terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.

Ethereum lahir dari visi programmer Vitalik Buterin yang ingin mengembangkan kegunaan teknologi blockchain. Bitcoin diciptakan untuk kegunaan finansial, tetapi Ethereum berperan sebagai platform untuk berbagai dApp (Decentralized Apps). Berikut sejarah singkat Ethereum.

  1. 2013: Buterin menerbitkan whitepaper Ethereum.
  2. 2014: Ethereum diumumkan di The North American Bitcoin Conference di Miami dan menarik perhatian banyak developer. Di akhir tahun, Ethereum mengadakan crowdfunding pertama.
  3. 2015: Versi Ethereum pertama, Ethereum 1.0 alias Frontier, diluncurkan. Dua fungsi dasarnya adalah mining Ether dan menjalankan smart contract.
  4. 2016-2017: Ethereum mengembangkan infastruktur untuk memperbaiki masalah keamanan.
  5. 2017-2020: Fase ekspansi dan pertumbuhan Ethereum.
  6. 2020: Peluncuran Ethereum 2.0 atau Serenity yang meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas jaringan.

Cara Kerja Ethereum dan Bitcoin

Meski sama-sama kripto dalam blockchain, perbedaan Ethereum dan Bitcoin terlihat dalam cara kerja keduanya.

Cara Kerja Ethereum

  1. Blockchain: Blockchain Ethereum terdesentralisasi dan diamankan dengan konsensus Proof-of-Stake.
  2. Staking: Mengunci Ether dalam jumlah tertentu untuk berpartisipasi di konsensus Proof-of-Stake. Validator mengunci minimal 32 ETH sebagai jaminan ke jaringan dan bisa mendapat reward tambahan. Mereka juga bisa dipenalti jika melakukan tindakan jahat.
  3. Smart contract: Perintah-perintah dalam blockchain yang otomatis tereksekusi jika syarat memenuhi.
  4. Decentralized Finance: Ethereum bukan hanya blockchain untuk menyimpan Ether sebagai mata uang. Blockchain ini adalah wadah bagi berbagai aplikasi dan protokol DeFi.

Cara Kerja Bitcoin

  1. Blockchain: Blockchain Bitcoin adalah database yang terdistribusi di berbagai komputer dan sistem (node) dalam jaringan. Segala transaksi Bitcoin tercatat di blockchain dan diamankan dengan enkripsi dan Proof-of-Work dari miner.
  2. Blok: Blockchain berisi file yang disebut blok. Isinya data transaksi serta data blok-blok sebelumnya. Blockchain tidak bisa dimodifikasi karena setiap blok terhubung dengan blok sebelumnya.
  3. Mining: Proses membuat blok baru dan memvalidasi transaksi.
  4. Halving: Konsep memotong reward mining jadi dua setiap empat tahun.
  5. Wallet: Wallet digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan bertransaksi menggunakan Bitcoin yang sudah dibeli. Meski begitu, Bitcoin itu sendiri masih tersimpan di blockchain. Wallet hanya platform agar pengguna bisa menggunakan Bitcoin mereka.
  6. Key: Public key adalah alamat transaksi untuk menerima Bitcoin, sementara private key dipakai untuk mengakses Bitcoin yang sudah dibeli.

Kegunaan Ethereum dan Bitcoin

Salah satu perbedaan Ethereum dan Bitcoin yang utama terletak di kegunaannya. Walau sama-sama kripto, Ethereum dan Bitcoin diciptakan untuk keperluan yang berbeda.

Kegunaan Ethereum

  1. Metode Pembayaran: Ether bisa digunakan untuk membayar biaya gas atau biaya platform di exchange atau wallet yang menggunakan blockchain Ethereum.
  2. Decentralized Autonomous Organization (DAO): Organisasi tanpa otoritas sentral, di mana semua keputusan dibuat setelah voting dan dijalankan oleh smart contract.
  3. Decentralized Finance: Ethereum jadi platform tempat berbagai aplikasi DeFi dibangun.
  4. Identitas Digital: Pengguna bisa membuat identitas digital terdesentralisasi. Semua informasi disimpan dalam blockchain Ethereum yang aman, tidak bisa dimanipulasi, dan tidak bisa diakses secara sembarangan.
  5. Tokenisasi: Aset dunia nyata (real-world asset) bisa ditokenisasi agar lebih mudah diperjualbelikan.

Kegunaan Bitcoin

  1. Transaksi Sehari-hari: Berbagai merchant mulai menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran, seperti membeli barang dan jasa, membayar biaya langganan, membeli gift card, dan bahkan berdonasi.
  2. Investasi: Bitcoin sering disebut emas digital karena suplainya yang terbatas. Bitcoin bisa dipegang dalam waktu lama untuk investasi jangka panjang maupun mendapat keuntungan dari perubahan harga lewat trading.
  3. Transfer Dana Internasional: Transfer mata uang fiat butuh waktu lama dan dikenai biaya besar, tetapi Bitcoin bisa digunakan untuk transfer dana internasional secara cepat dan murah.
  4. Layanan Keuangan: Ada berbagai platform DeFi untuk meminjam dana dalam bentuk Bitcoin.
  5. Menyimpan Kekayaan: Bitcoin bisa jadi opsi investasi jangka panjang yang terlindungi dari inflasi mata uang fiat. Bitcoin juga bisa diwariskan ke generasi selanjutnya.

Perbandingan Performa Ethereum vs Bitcoin

Tabel di bawah ini merangkum perbedaan Ethereum dan Bitcoin.

AspekBitcoinEthereum
BlockchainBitcoinEthereum
Mata uang kriptoBitcoin (BTC), kapitalisasi pasar terbesarEther (ETH), kapitalisasi pasar kedua terbesar
KonsensusProof-of-Work melalui miningProof-of-Stake melalui staking
Suplai maksimum21 juta BTCTidak terhingga
KegunaanMata uang digital terdesentralisasiFasilitator smart contract dan dApps
Kecepatan TransaksiLebih lambatLebih cepat

Ethereum vs Bitcoin: Mana yang Cocok untuk Pemula?

Konsep Bitcoin sebagai pembayaran alternatif lebih mudah dipahami pemula, tetapi Ethereum lebih fleksibel bagi pengguna pemula karena lebih banyak digunakan di layanan kripto modern.

  1. Keduanya tetap cocok untuk pemula, tetapi tujuannya berbeda. Bitcoin ideal bagi pemula yang:
  2. Baru mulai menggunakan kripto.
  3. Mencari mata uang kripto yang diterima berbagai platform.
  4. Tidak berencana menggunakan kripto untuk interaksi luas dengan blockchain atau aplikasi Web3.

Sementara itu, Ethereum cocok bagi pemula yang:

  1. Mau menjelajahi aplikasi dan tools yang ditenagai kripto.
  2. Butuh transaksi cepat dengan biaya lebih rendah.
  3. Mau menggunakan kripto untuk lebih dari sekadar menabung.

Kesimpulan

Bitcoin dan Ethereum adalah dua mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini. Namun, Bitcoin diperuntukkan sebagai mata uang digital terdesentralisasi, sementara Ethereum mewadahi pembuatan beragam dApps di ekosistem Web3.

Bagi pemula, Ethereum adalah titik awal yang lebih fleksibel karena biaya pembayarannya lebih rendah, waktu transaksi lebih cepat, dan penggunaannya lebih luas. Namun, Bitcoin tetaplah nama paling terkenal dan berperan besar bagi siapa saja yang baru mulai menjelajahi dunia kripto.

Sebelum memilih Bitcoin atau Ethereum untuk berinvestasi, penting untuk menganalisis token secara menyeluruh. Pelajari caranya melalui artikel Cara Analisis Crypto untuk Pemula: Fundamental vs Teknikal.