Cara Analisis Crypto untuk Pemula: Fundamental vs Teknikal

Published Date:December 16, 2025Read Time:5 menit
profile picture

DRX Admin

Cara Analisis Crypto untuk Pemula: Fundamental vs Teknikal

Memahami analisis crypto adalah senjata dasar semua investor. Jika keputusan investasi hanya dilakukan berdasarkan feeling atau rekomendasi teman, risiko mengalami kerugian atau bahkan jatuh ke modus scam sangat tinggi.

Banyak yang mengira analisis crypto hanya sekadar melihat pergerakan harga. Padahal, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis crypto. Artikel ini akan membahas cara analisis crypto bagi pemula dari segi fundamental dan teknikal.

Ringkasan Singkat:

  1. Analisis crypto fundamental melihat nilai intrinsik sebuah token, sementara analisis crypto teknikal menggunakan data historis untuk memprediksi pergerakan harga.
  2. Ada berbagai tools untuk membantu analisis crypto, seperti CoinGecko, TradingView, dan CoinGlass.
  3. Gabungkan analisis crypto fundamental dan teknikal untuk mendapat gambaran komprehensif sebuah token sebelum membuat keputusan.

Mengapa Analisis Crypto itu Penting?

Pasar crypto sangat volatil. Harga sebuah token bisa naik-turun drastis hanya dalam hitungan jam.

Inilah mengapa analisis crypto penting untuk memprediksi pergerakan harga. Analisis crypto juga membantu investor mengetahui proyek token mana yang kemungkinan akan bertahan di tengah volatilitas pasar dan mana yang akan kehilangan nilai karena pondasi yang tidak kuat.

Analisis crypto juga membangun kepercayaan investor. Dengan mempelajari suatu proyek crypto secara menyeluruh, investor bisa mengetahui apakah ini proyek yang layak untuk diinvestasikan dan punya visi jangka panjang, bukan proyek hype atau bahkan modus penipuan.

Analisis Crypto Fundamental

Analisis crypto fundamental melihat semua informasi kuantitatif dan kualitatif sebuah token untuk menilai harga intrinsiknya.

Nilai intrinsik bisa dibandingkan dengan nilai pasar saat ini untuk menentukan apakah token itu dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika nilai token rendah (undervalue), investor bisa membeli token tersebut. Jika nilai token terlalu tinggi (overvalue), ini sinyal untuk menjual dan mendapat keuntungan.

Tokenomics

Tokenomics adalah prinsip-prinsip yang mengatur pembentukan, distribusi, dan pengelolaan sebuah token. Elemen penting yang harus diperhatikan adalah:

  1. Suplai token: Jumlah total sebuah token dalam ekosistem.
  2. Distribusi: Jumlah awal token dan pembagian ke tim, investor, dan komunitas.
  3. Mekanisme burning: Mekanisme memusnahkan sebagian token untuk mengendalikan harga.
  4. Kegunaan token: Misalnya token punya utilitas nyata, governance, atau dipakai untuk pembayaran.

Tim Pengembang

Analisis crypto fundamental tidak hanya soal token itu sendiri, tetapi tim di belakangnya. Cari tahu latar belakang tim pengembang melalui website token dan media sosial seperti LinkedIn.

Utilitas

Token yang baik tidak hanya berfungsi sebagai spekulasi harga, tetapi juga punya utilitas nyata, seperti:

  1. Pembayaran: Token seperti BNB dan ETH bisa dipakai untuk membayar biaya gas di blockchain masing-masing.
  2. Akses ke layanan premium: Contohnya, browser Brave punya token BAT untuk akses ke konten eksklusif.
  3. Voting dan governance: Governance token seperti UNI memungkinan pemegang token untuk membuat keputusan mengenai pengembangan platform.
  4. Reward ke pengguna: Misalnya melalui staking dan airdrop.
  5. Partisipasi dalam dApps (Decentralized App): Token dengan utilitas bisa dipakai untuk membeli NFT atau fitur dalam DeFi (Decentralized Finance).

Whitepaper

Whitepaper berisi tujuan, teknologi, dan penggunaan sebuah token. Whitepaper juga menjelaskan tokenomics suatu token, mulai dari mekanisme distribusi, burning, dan rencana di masa depan. Membaca whitepaper jadi salah satu cara analisis crypto bagi pemula.

Roadmap

Salah satu cara analisis crypto bagi pemula adalah membaca roadmap proyek token. Roadmap ini menjelaskan tujuan dan rencana jangka panjang suatu proyek. Hindari proyek dengan roadmap yang tidak jelas.

Analisis Crypto Teknikal

Analisis crypto teknikal melihat pergerakan harga historis untuk memprediksi nilai kripto demi mencari sinyal beli dan jual.

Analisis crypto teknikal berdasar pada prinsip bahwa data pasar historis bisa dipakai untuk mencari pola dan membuat keputusan trading. Berikut beberapa indikator analisis teknikal yang umum.

Baca Juga: Teknikal Analisis Crypto: Panduan Lengkap Membaca Pergerakan Pasar Digital

Moving Average (MA)

Moving Average adalah indikator analisis teknikal yang paling populer. MA menunjukkan harga rata-rata aset crypto dalam periode waktu tertentu untuk menemukan titik beli dan jual.

Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index (RSI) adalah indikator yang membandingkan jumlah keuntungan dan kerugian terbaru untuk mengevaluasi kondisi aset.

RSI menunjukkan apakah sebuah aset overbought atau oversold. Trader menggunakan indeks ini untuk mencari posisi masuk dan keluar.

Bollinger Bands

Indikator umum untuk mengukur volatilitas harga. Dua band diletakkan di atas dan bawah SMA 20 (SImple Moving Average menggunakan periode 20 hari). Band melebar jika volatilitas meningkat dan menyempit jika volatilitas menurun.

Tools Analisis Crypto

Cara analisis crypto bagi pemula tidak harus manual. Ada berbagai tools untuk analisis crypto secara fundamental maupun teknikal.

TradingView: Analisis Pasar & Trading

  1. Tools charting dengan ratusan indikator
  2. Scripting terkustomisasi untuk menguji strategi
  3. Data dan pemberitahuan real-time
  4. Saran dan insight trading dari komunitas
  5. Integrasi dengan berbagai exchange crypto ternama

Glassnode: Analisis On-chain

  1. Melacak aktivitas wallet dan arus transaksi
  2. Pemantauan inflow/outflow pada exchange
  3. Data suplai token dan distribusi pemegang token
  4. Dashboard dan pemberitahuan yang terkustomissasi
  5. Akses ke API untuk analisis data tingkat lanjut

Coinglass: Analisis Risiko dan Derivatif

  1. Pelacakan minat pasar dan tingkat funding
  2. Heatmap likuidasi secara real-time
  3. Indikator sentimen pasar derivatif
  4. Perbandingan harga di berbagai exchange
  5. Data untuk future, option, dan perpetual trading

DeFiLlama: Analisis DeFi

  1. Pelacakan TVL (Total Value Locked) di ratusan protokol
  2. Analisis lending, yield farming, dan likuiditas
  3. Mendukung berbagai blockchain
  4. Grafik pertumbuhan historis untuk proyek DeFi
  5. Perbandingan performa token dan protokol

Messari: Insight Pasar dan Riset

  1. Data pasar dengan dashboard terkustomisasi
  2. Laporan riset profesional untuk proyek crypto
  3. Insight tokenomics dan governance
  4. Berita industri terbaru beserta analisis lengkap
  5. Analisis institusional dan tools screening

CertiK Skynet: Keamanan dan Kepatuhan

  1. Audit keamanan smart contract
  2. Pemantauan risiko secara real-time untuk protokol DeFi
  3. Tools mendeteksi scam
  4. Skor keamanan dan transparansi
  5. Pemantauan berkelanjutan setelah audit

CoinGecko: Agregator Data Pasar

  1. Pelacakan harga, volume, dan market cap
  2. Likuiditas exchange dan trading pair
  3. Metrik aktivitas developer dan komunitas
  4. Data dan grafik historis

Kesalahan Umum dalam Analisis Crypto

Mengabaikan Analisis Fundamental

Analisis data untuk memprediksi harga memang penting, tetapi analisis fundamental suatu proyek crypto sama pentingnya. Melalui analisis fundamental, investor bisa mengetahui apakah proyek punya roadmap yang realistis, whitepaper yang lengkap, dan tim yang kredibel.

Hanya Bergantung ke Satu indikator

Investor pemula kadang terlalu bergantung pada data-data yang ditunjukan satu indikator analisis crypto teknikal, tetapi mengabaikan konteks keseluruhan. Gunakan berbagai indikator sekaligus, seperti Moving Average, Real-Strength Indicator, dan Bollinger Bands.

Kurang Manajemen Risiko

Analisis crypto, khususnya analisis teknikal, tidak selalu akurat. Oleh karena itu, investor harus punya manajemen risiko yang matang, misalnya menetapkan stop-loss untuk minimalisasi kerugian.

Mengejar Tren tanpa Konfirmasi

Analisis crypto teknikal kadang menunjukkan sinyal bullish atau bearish yang langsung dimanfaatkan trader untuk membuat keputusan. Padahal, penting untuk menunggu konfirmasi dari indikator pendukung atau pergerakan harga nyata sebelum melakukan trade.

Gagal Beradaptasi

Pasar crypto sangat volatil, sehingga seorang investor harus terus beradaptasi dan belajar dari kesalahan.

Kesimpulan

Cara analisis crypto bagi pemula tidak harus rumit. Cukup dengan mempelajari proyek dari segi fundamental dan teknikal, kamu akan lebih cerdas dalam membuat keputusan investasi.

Seorang investor yang cerdas akan menggabungkan kedua teknik analisis di atas untuk mendapat gambaran yang komprehensif. Gunakan juga berbagai tools untuk membantu analisis crypto.