Apa Itu Fibonacci dalam Trading Crypto?

Published Date:November 4, 2025Read Time:5 menit
profile picture

DRX Admin

Apa Itu Fibonacci dalam Trading Crypto?

Pasar kripto terkenal karena volatilitasnya yang tinggi, harga bisa naik ratusan persen dalam hitungan minggu, lalu turun drastis keesokan harinya.

Di tengah dinamika seperti itu, trader membutuhkan alat bantu untuk membaca pola pergerakan harga secara rasional. Salah satu alat yang paling banyak digunakan adalah Fibonacci retracement.

Indikator ini bukan sekadar alat teknikal biasa. Fibonacci membantu trader memahami di mana pasar berpotensi berhenti, berbalik arah, atau melanjutkan tren.

Dalam konteks trading crypto, memahami Fibonacci bukan hanya soal angka, tapi tentang membaca perilaku massa di balik pergerakan harga digital asset seperti Bitcoin atau Ethereum.

Apa Itu Fibonacci? Asal-Usul dan Konsep Dasarnya

Nama Fibonacci berasal dari seorang matematikawan Italia abad ke-12 bernama Leonardo Fibonacci. Ia memperkenalkan deret angka terkenal:

1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, dan seterusnya, di mana setiap angka merupakan hasil penjumlahan dua angka sebelumnya.

Dari deret itu, muncul rasio Fibonacci: angka-angka yang menunjukkan proporsi alami yang sering muncul di alam, arsitektur, bahkan pasar finansial. Beberapa rasio utama yang digunakan dalam trading antara lain:

  1. 23.6%
  2. 38.2%
  3. 50% (meski bukan rasio Fibonacci murni, tapi sering digunakan)
  4. 61.8% (Golden Ratio)
  5. 78.6%

Trader menggunakan level-level ini untuk mengidentifikasi potensi area support dan resistance, di mana harga bisa berhenti sementara atau berbalik arah.

Mengapa Rasio Fibonacci Penting dalam Analisis Harga

Rasio Fibonacci bukanlah ramalan mistik. Ia bekerja karena menggambarkan psikologi pasar kolektif. Banyak trader dan algoritma menggunakan rasio yang sama untuk menentukan titik entry dan exit.

Misalnya, ketika Bitcoin mengalami kenaikan signifikan, banyak trader menunggu harga terkoreksi di sekitar level 38.2% atau 61.8% sebelum masuk kembali. Karena ekspektasi ini diikuti oleh banyak pelaku pasar, harga sering kali benar-benar bereaksi di area tersebut, menciptakan efek “self-fulfilling prophecy”.

Level 61.8% (Golden Ratio) dianggap paling “sakral” karena sering menandai area pembalikan kuat dalam tren besar.

Jenis-Jenis Alat Fibonacci dalam Trading

Dalam platform trading seperti TradingView atau Binance Chart, Fibonacci hadir dalam beberapa bentuk utama:

Fibonacci Retracement

Digunakan untuk mengukur potensi area koreksi harga dalam tren yang sedang berlangsung. Ideal untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk “buy the dip”.

Fibonacci Extension

Alat untuk memproyeksikan target harga setelah breakout atau kelanjutan tren. Cocok untuk menentukan area take profit

Fibonacci Fan, Arc, dan Time Zones

Versi lanjutan yang menggabungkan dimensi waktu dan sudut tren. Biasanya digunakan oleh trader profesional untuk memprediksi pergerakan kompleks.

Perbedaan Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extentiton

Meskipun keduanya sama-sama menggunakan rasio angka Fibonacci, fungsi dan penerapannya dalam analisis teknikal berbeda. Berikut perbedaannya secara jelas:

Fibonacci Retracement

Digunakan untuk mengukur potensi koreksi harga di tengah tren yang sedang berlangsung. Trader biasanya menghubungkan dua titik harga utama (awal tren dan akhir tren) untuk menemukan area support dan resistance sementara. Rasio yang sering digunakan: 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 78.6%.

Fibonacci Extension

Berfungsi untuk memperkirakan sejauh mana tren akan berlanjut setelah koreksi selesai. Trader menghubungkan tiga titik harga (awal tren, akhir tren, dan titik retracement) untuk menentukan target harga potensial atau area take profit. Rasio yang umum digunakan: 61.8%, 100%, 161.8%, 200%, dan 261.8%.

Kesimpulan singkat:
Fibonacci Retracement membantu memprediksi seberapa dalam harga akan terkoreksi, sementara Fibonacci Extension memperkirakan seberapa jauh tren dapat berlanjut setelah koreksi.

Cara Menggunakan Fibonacci Retracement dalam Trading Crypto

Berikut panduan praktis menerapkan Fibonacci retracement:

Tentukan arah tren.

  1. Jika tren sedang naik, tarik Fibonacci dari titik swing low (dasar harga) ke swing high (puncak harga).
  2. Sebaliknya, jika tren turun, tarik dari swing high ke swing low.

Amati level retracement.

Perhatikan area 38.2%, 50%, dan 61.8% — ini biasanya area di mana harga bereaksi paling kuat.

Gunakan konfirmasi tambahan.

Fibonacci sebaiknya tidak berdiri sendiri. Gabungkan dengan indikator seperti RSI (untuk mengukur overbought/oversold), volume, atau candlestick pattern.

Contoh:
Ketika BTC naik dari $25.000 ke $35.000, trader bisa menarik Fibonacci dari low ke high. Jika harga terkoreksi ke area $30.000 (sekitar 50% retracement) dan volume mulai naik lagi, itu sering dianggap sinyal entry kuat.

Strategi Trading Menggunakan Fibonacci

Fibonacci bisa diterapkan di berbagai gaya trading, baik scalping, day trading, maupun swing trading. Berikut beberapa strategi populer:

Buy the Dip di Level 61.8%

Trader menunggu harga turun ke area retracement utama, lalu masuk ketika sinyal konfirmasi muncul (misalnya candlestick bullish engulfing).

Gunakan Fibonacci Extension untuk Target Profit

Setelah entry, trader bisa menentukan target jual di level extension seperti 1.272 atau 1.618, area di mana harga sering melambat setelah kenaikan tajam.

Kombinasi Fibonacci + Trendline

Ketika level retracement berimpit dengan garis tren utama, area itu menjadi support/resistance yang sangat kuat.

Multi-Timeframe Confirmation

Gunakan Fibonacci di timeframe besar (1D) untuk menemukan arah tren utama, lalu di timeframe kecil (1H) untuk mencari entry yang lebih presisi.

Kesalahan Umum Saat Menggunakan Fibonacci

Banyak trader pemula gagal menggunakan Fibonacci secara efektif karena:

  1. Menarik garis dari titik high/low yang tidak signifikan.
  2. Menganggap level Fibonacci sebagai “ramalan pasti”.
  3. Tidak memperhitungkan volatilitas tinggi di pasar crypto.
  4. Mengabaikan konfirmasi lain seperti volume atau price action.

Ingat: Fibonacci adalah alat bantu, bukan keputusan akhir. Ia bekerja paling baik ketika digunakan bersama konteks analisis teknikal yang solid.

Kelebihan dan Keterbatasan Fibonacci

Kelebihan:

  1. Mudah dipahami dan digunakan di semua jenis aset.
  2. Memberikan panduan visual yang jelas untuk entry dan exit.
  3. Fleksibel — dapat digunakan di semua timeframe.

Keterbatasan:

  1. Subjektif: setiap trader bisa menarik Fibonacci dari titik yang berbeda.
  2. Tidak memberikan sinyal waktu (kapan harga akan bergerak).
  3. Kurang efektif saat pasar tidak memiliki tren yang jelas (sideways).

Studi Kasus: Fibonacci pada BTC/USDT

Ambil contoh Bitcoin selama fase bull run 2021. Setelah mencapai puncak di sekitar $64.000, harga terkoreksi ke area $47.000, hampir tepat di level 61.8% retracement. Dari sana, BTC kembali naik ke level $69.000.

Koreksi seperti ini sering terjadi karena banyak pelaku pasar yang menunggu di area Fibonacci untuk melakukan pembelian. Ini memperkuat keyakinan bahwa Fibonacci bekerja bukan karena sihir, tapi karena ekspektasi kolektif para pelaku pasar.

Kesimpulan: Fibonacci, Seni dan Ilmu dalam Trading

Fibonacci bukan hanya soal angka, tapi tentang memahami pola dan psikologi pasar. Dalam dunia crypto yang sangat fluktuatif, Fibonacci membantu trader menemukan titik keseimbangan antara euforia dan ketakutan.

Namun, seperti semua alat analisis teknikal lainnya, Fibonacci paling efektif bila digunakan bersama indikator lain dan manajemen risiko yang disiplin. Dengan latihan dan konsistensi, trader bisa menjadikan Fibonacci sebagai senjata analitis yang ampuh untuk membaca arah pasar crypto.

FAQ Seputar Fibonacci dalam Crypto

1. Apa fungsi utama Fibonacci Retracement?

Untuk menentukan area potensial di mana harga akan terkoreksi sebelum melanjutkan tren utama.

2. Apakah Fibonacci hanya berlaku di pasar crypto?

Tidak. Fibonacci digunakan di semua pasar, saham, forex, komoditas, dan tentu saja crypto.

3. Level Fibonacci mana yang paling akurat?

Level 38.2%, 50%, dan 61.8% biasanya paling sering menjadi area reaksi harga.

4. Apakah Fibonacci cocok untuk pemula?

Ya. Dengan sedikit latihan, trader pemula dapat memahami konsepnya dengan mudah.

5. Bagaimana cara menggabungkan Fibonacci dengan indikator lain?

Gunakan bersama RSI, MACD, atau trendline untuk mendapatkan sinyal konfirmasi yang lebih valid.