Mengontrol Jumlah Suplai
Token burning umum dilakukan oleh proyek token yang awalnya melakukan minting token dalam jumlah besar, lalu ingin menciptakan kelangkaan. Tujuannya untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai kripto.
Menstabilkan Harga Token
Harga token yang stabil sangat penting bagi stablecoin dan wrapped token. Cara menstabilkan harga adalah dengan melakukan minting saat permintaan naik dan burning saat permintaan turun.
Meningkatkan Kepercayaan Investor
Melakukan token burning rutin jadi tanda sebuah proyek berkomitmen mempertahankan atau meningkatkan nilai kripto mereka. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan investor agar mau menyimpan token dalam jangka panjang.
Meningkatkan Publikasi
Token burning sering jadi topik hangat di komunitas kripto, sehingga rencana token burning sering dipromosikan oleh tim.
Selain itu, token burning bisa jadi sarana community engagement. Misalnya, pemegang token bisa berpartisipasi dalam event terkait token burning.
Cara Kerja Token Burning
Proses token burning cukup sederhana.
Keputusan Token Burning
Tim proyek token memutuskan melakukan burn dalam jumlah tertentu. Keputusan ini bisa dibuat untuk mengurangi suplai, meningkatkan kelangkaan, atau mencapai tujuan proyek tertentu. Selain itu, tim juga menetapkan jumlah token yang akan dihancurkan.
Mengirim Token ke Burn Address
Token yang akan dihancurkan dikirim ke sebuah burn address. Token di burn address tidak bisa diakses ataupun diperjualbelikan lagi.
Pencatatan di Blockchain
Sama seperti semua transaksi token lain, transaksi burn tercatat di blockchain yang transparan dan bisa diverifikasi siapa saja. Hal ini membangun kepercayaan di komunitas dan mengkonfirmasi burn benar-benar terjadi, bukan cuma promosi dari tim pengembang.
Pembaruan Jumlah Suplai
Setelah burn selesai, jumlah suplai diperbarui untuk merefleksikan jumlah token yang sudah berkurang. Pembaruan ini otomatis dilakukan oleh jaringan blockchain.
Verifikasi
Burn address dan token yang tersimpan di dalamnya dikunci secara permanen agar tidak bisa diakses atau digunakan lagi. Hal ini bisa diverifikasi oleh blockchain explorer dan tools audit.
Contoh Nyata Token Burning: DRX Token
Salah satu contoh nyata token burning adalah DRX Token, proyek utility token asal Indonesia yang menggabungkan ekosistem Web3 dengan industri olahraga.
Lewat kanal media sosial resmi DRX Token pada 09/12/2025, CEO dan founder Kash Topan mengumumkan bahwa DRX Token akan melakukan token burning pertama.
Jumlah token yang akan di-burn adalah 5 miliar DRX Token, atau setara dengan 10% dari suplai total.
Token burning ini bertujuan meningkatkan nilai token, sehingga secara langsung memberikan keuntungan bagi komunitas setia DRX Token.
FAQ
Ke mana perginya token yang sudah di-burn?
Token yang sudah di-burn dikirim ke alamat wallet crypto yang tidak bisa diakses lagi, yaitu burn address.
Mengapa DRX Token melakukan token burning?
DRX Token melakukan token burning untuk meningkatkan harga DRX Token, sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada komunitas setia DRX Token.
Kapan DRX Token melakukan burning?
DRX Token akan melakukan token burning pertama dalam waktu dekat. Ikuti situs dan kanal media sosial resmi DRX Token agar tidak ketinggalan informasi terbaru mengenai token burning.
Apakah DRX Token berencana melakukan burning lagi setelah ini?
Ya. Setelah token burning pertama yang akan dilakukan dalam waktu dekat, DRX Token berencana melakukan token burning dalam beberapa fase untuk meningkatkan nilai token.
Kesimpulan
Token burning adalah salah satu strategi proyek kripto dalam mengontrol suplai dan nilai token. Tujuannya adalah mempertahankan atau meningkatkan nilai token dengan mengurangi persediaan. Selain itu, token burning juga jadi bentuk apresiasi tim kepada komunitas.
Salah satu proyek token yang akan melakukan burning sebentar lagi adalah DRX Token. Ikuti kanal media sosial resmi DRX Token agar tidak ketinggalan kabar terbaru mengenai token burning!