Nilai emas melambung sampai $4.000 per ons pada hari Senin, setelah Senat Amerika Serikat menyetujui kesepakatan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan yang sudah berlangsung selama 40 hari.
Penutupan pemerintahan yang telah berlangsung sejak 1 Oktober ini disebabkan oleh ketidaksepakatan di kalangan anggota kongres dalam menetapkan anggaran untuk tahun fiskal yang baru.
Hal ini menghambat dana kesejahteraan yang diterima lebih dari 40 juta warga Amerika yang bergantung pada program SNAP (Supplemental Nutrition Assistance Program).
Penutupan pemerintahan juga mengakibatkan bandar-bandar udara terpaksa membatalkan lebih dari 2.700 penerbangan dalam satu hari.
Sejak kabar penutupan pemerintahan akan segera berakhir, indeks dolar jatuh 0.1%, sementara emas naik nyaris 3%. Melalui cuitannya di X pada 10/11/2025, ekonom Amerika Peter Schiff berkomentar kalau nilai saham, logam mulia, dan Bitcoin pun mulai naik.
“Berita penutupan pemerintahan akan segera berakhir membuat saham, emas, perak, dan Bitcoin berkobar. Persetujuan ini berarti bisnis kembali berjalan seperti biasa di Washington D.C. Defisit dan inflasi akan naik, dan investor akan mencari alternatif pengganti dolar AS yang semakin depresiasi,” paparnya.
Ini berarti, emas kini lebih terjangkau bagi investor asing yang khawatir mengenai data ekonomi Amerika Serikat.
Tak hanya emas, berakhirnya penutupan pemerintahan AS juga membuat nilai Bitcoin melonjak dari $100.000 ke $106.000. Ini karena adanya ekspektasi bahwa pemerintahan federal yang beroperasi kembali menandakan kembalinya defisit anggaran dan ekspansi moneter.
Saat ini, investasi aset seperti emas memang lebih menguntungkan daripada dolar AS. Namun, banyak analis yang memposisikan Bitcoin sebagai alternatif digital emas yang lebih baik.
Dalam sebuah diskusi di World Economic Forum, CEO Coinbase Brian Armstrong menyatakan, “Di titik ini, sudah jelas kalau Bitcoin adalah bentuk uang yang lebih bagus daripada emas.”
Ia berpendapat bahwa Bitcoin sama langkanya seperti emas, tetapi lebih mudah dibawa dan dibagi-bagi, sehingga lebih mudah digunakan. Tak hanya itu, Bitcoin merupakan aset dengan performa terbaik dalam 10 tahun terakhir.
Setelah menjebol angka $105.000, kini Bitcoin menghadapi titik resistance di angka $110.000 hingga $111.000. Analis Pan C memprediksi waktu pemulihan 1-2 minggu sebelum $110.000 berubah jadi titik support.
Sebagai salah satu penggerak ekonomi dunia terbesar, kondisi pemerintahan Amerika Serikat yang sebentar lagi akan kembali normal membuat pasar investasi global menjadi lebih sehat. Meski begitu, investor Indonesia harus tetap cermat dalam berinvestasi.
Penting untuk mendiversifikasi portofolio, misalnya dengan berinvestasi emas, Bitcoin, dan token lokal seperti DRX Token. DRX Token adalah token utilitas yang telah listing di berbagai exchange lokal serta global. Pemegang DRX Token tak hanya memiliki aset, tetapi kunci dari ekosistem DRX yang menggabungkan olahraga, hiburan, dan teknologi Web3. Pelajari lebih lanjut mengenai fitur dan keuntungan aset ini melalui laman utama DRX Token.
