MetaMask selama ini dikenal sebagai platform crypto wallet yang mendukung token jaringan Ethereum. Namun, kini wallet ini memperluas dukungan multi-blockchain dengan menambah dukungan bawaan untuk Bitcoin.
Hal ini diumumkan di media sosial Metamask pada 16/12/2025. “BITCOIN TELAH MEMASUKI CHAT. MetaMask kini mendukung BTC.”
Sebelum ini, MetaMask hanya memberi akses ke versi wrapped dari BTC. Proses ini menggunakan perantara pihak ketiga dan punya risiko smart contract.
Kini, pengguna bisa membeli Bitcoin, melakukan swap token lain dengan BTC, dan mengirim dan menerima aset dalam BTC. Transaksi terkonfirmasi akan muncul secara otomatis di daftar aset mereka.
Dengan integrasi ini, MetaMask kini mendukung aset Bitcoin, Ethereum, Solana, Monad, dan Sei.
Meski begitu, MetaMask memperingatkan bahwa transfer Bitcoin butuh waktu lebih lama dari transaksi blockchain EVM atau Solana.
Kehadiran Bitcoin menunjukkan komitmen MetaMask memposisikan ulang platform mereka sebagai wallet multichain dan bukan lagi sebagai wallet khusus Ethereum saja.
Transisi ini dimulai sejak bulan Mei tahun ini, ketika MetaMask menambah dukungan untuk Solana, diikuti integrasi dengan Sei pada Agustus lalu dan Monad di bulan November.
MetaMask juga mengemukakan bahwa mereka berencana mendukung berbagai jaringan blockchain lain di 2026.
Tak hanya mendukung berbagai token populer, MetaMask punya rencana meluncurkan token sendiri.
Joe Lubin selaku CEO Consensys, perusahaan induk MetaMask, mengungkapkan pada 19/09/2025 lalu bahwa, “Token Mask akan datang lebih cepat dari yang kalian perkirakan.”
MetaMask adalah salah satu crypto wallet terpopuler. Bagaimana cara kerja sebuah crypto wallet? Pelajari di artikel Cara Memilih Crypto Wallet Terbaik untuk Pemula.
