Fear and Greed Index Crypto Merosot ke Angka 15, Analis Tetap Optimis?

Published Date:November 13, 2025Read Time:2 menit
profile picture

DRX Admin

Fear and Greed Index Crypto Merosot ke Angka 15, Analis Tetap Optimis?

Pada 13 November, Fear and Greed Index jatuh ke 15 poin. Ini adalah nilai terendahnya sejak bulan Februari tahun ini.

Indeks ini mengukur sentimen pasar terhadap kondisi aset kripto. Penilaian dibuat atas dasar beberapa faktor, seperti volatilitas harga, volume trading, tren media sosial, dominasi Bitcoin, dan indikator-indikator lain.

Di angka 15, Fear and Greed Index menunjukkan “ketakutan ekstrim.” Ini mencerminkan sentimen pesimis yang meluas di komunitas kripto.

Ini adalah kali pertama Fear and Greed Indexi jatuh di bawah angka 20 sejak 27 Februari 2025. Saat itu, merosotnya indeks ini diikuti dengan penurunan harga Bitcoin sampai 25% sebulan kemudian. Pada waktu itu, harga BTC bahkan menyentuh $75.000.

Oleh karena tren historis ini, investor mengkhawatirkan kejadian yang sama akan terulang kembali.

Laporan terbaru Santiment juga menunjukkan bahwa diskusi komunitas kripto mengenai tiga aset kripto terbesar—Bitcoin, Ethereum, dan XRP—didominasi oleh sentimen negatif.

Laporan ini menganalisis sentimen komunitas menggunakan Rasio Sentimen Positif-Negatif. Kini, ketiga aset kripto menunjukkan level sentimen yang jauh di bawah garis normal. Ini menunjukkan bahwa diskusi negatif mendominasi pasar.

Lebih spesifiknya, berikut rincian sentimen pasar mengenai Bitcoin, Ethereum, dan XRP..

  1. Bitcoin: Rasio bullish/bearish yang seimbang di media sosial, tetapi lebih rendah dari biasanya.
  2. Ethereum: 50% lebih banyak bullish dibandingkan bearish, tetapi lebih sedikit dari biasanya.
  3. XRP: Komentar bearish dua kali lebih banyak daripada bullish.

Meski sentimen pasar sedang negatif, para analis Santiment memprediksi hal ini sebagai potensi bullish.

“Ketika masyarakat memandang aset secara negatif, terutama aset kripto top dengan kapitalisasi pasar terbesar, ini jadi tanda kita mendekati titik kepasrahan. Setelah investor retail menjual asetnya, para stakeholder penting akan memungut koin-koin yang jatuh dan kembali memompa harga.”

Santiment bahkan cukup yakin dengan prediksinya ini, sehingga merekomendasikan investor untuk tetap sabar, alih-alih panic selling.

“Ini bukan soal ‘apakah’, melainkan ‘kapan’ hal ini akan terjadi,” pungkas Santiment melalui akun X @santimentfeed pada 13/11/2025.

Di sisi lain, analis Kyle Reidhead mengajukan skenario berbeda. Jika sentimen pasar tetap negatif, harga Bitcoin bisa jatuh ke bawah zona $90.000 sebelum terjadi rebound yang signifikan.

Banyak pula yang merekomendasikan strategi “buy the fear, sell the greed.” Ini berarti membeli aset saat kondisi pasar sedang takut dan menjual secara terburu-buru, lalu mencari waktu yang tepat untuk menjual kembali saat harga naik.

Banyak investor, khususnya investor retail, yang mengalami kerugian di fase ketakutan ini karena mereka menggunakan leverage yang terlalu tinggi atau kurang sabar menghadapi periode ketakutan berkepanjangan.

Jadi, apa yang mesti dilakukan investor? Para analis berpendapat bahwa kesabaran adalah sikap terbaik yang perlu diambil saat ini.

Sentimen terhadap aset kripto besar terhitung negatif, tetapi penting juga untuk memantau nilai token-token lain yang lebih kecil. Anda juga bisa memilih mendiversifikasi portofolio dengan berinvestasi pada token yang berfokus pada utilitas alih-alih spekulasi harga semata, seperti DRX Token. Pantau nilai DRX Token melalui situs resmi kami.

Share

DiscordTelegramx-twitter
Fear and Greed Index jatuh ke titik terendah sejak Februari. Analis mengimbau untuk tetap bersabar.