Nilai Bitcoin (BTC) turun terus-menerus sejak Senin, 10 November 2025. Walau sempat mencapai rekor nilai tertinggi di angka $126.000 pada 6 Oktober lalu, kini harganya merosot tajam hingga nyaris 24%.
Bahkan, harga Bitcoin sempat menyentuh $97.000 hari ini. Ini berarti Bitcoin sudah jatuh di bawah angka batas psikologis pasar, yakni $100.000.
Dalam 24 jam terakhir, lebih dari $1.10 miliar likuidasi masuk ke pasar, sementara investor yang memasang posisi long terdampak sebesar $969.37 juta.
Angka-angka ini menunjukkan volatilitas Bitcoin yang terus naik, sehingga para trader dan investor mengatur ulang posisi mereka demi mencari stabilitas.
Harga Bitcoin yang merosot ini disebabkan oleh ekspektasi pasar yang terus berubah secara makro. Pasar mulai kehilangan harapan akan potongan suku bunga dari Federal Reserve pada bulan Desember mendatang. Ini mengakibatkan penurunan minat terhadap aset berisiko, termasuk kripto.
Ketidakpastian global juga membuat kondisi pasar makin terguncang. Data ekonomi lemah terbaru dari Tiongkok, kekhawatiran berkelanjutan terhadap tarif AS, dan penurunan arus masuk institusional menciptakan badai yang mengobrak-abrik pasar kripto.
Data on-chain bahkan menunjukkan pemegang BTC jangka panjang telah menjual 815.000 BTC dalam 30 hari terakhir. Begitu pula arus keluar Bitcoin yang tercatat mencapai nilai $1.3 miliar sejak bulan Oktober.
Jatuhnya Bitcoin di bawah level support $98.000 membuat sentimen pasar berubah bearish. Jika Bitcoin tidak berhasil mempertahankan level $97.000 ini, nilainya bisa jatuh sampai ke $92.000
Namun, tidak semua analis merasa pesimis. Dalam cuitannya di X pada 14/11/2025 pagi ini, Haseeb Qureshi dari Dragonfly menyebut kondisi saat ini sebagai “bear market paling ringan” yang pernah ia lihat.
Ia memperingatkan investor bahwa ini bukan kondisi terburuk yang pernah dialami Bitcoin. Misalnya, pada Juni 2022 lalu, Bitcoin jatuh lebih dari 37% dan memicu kehancuran berbagai bisnis kripto besar.
“Dibandingkan saat itu? Ini cuma seperti angin lalu,” tulis Qureshi. “Nilai turun, ya, terserah. Fundamental tetap hebat. Kripto bekerja dengan baik.”
Ia menyarankan investor untuk tetap bersabar. Siapa yang bersabar dalam menghadapi badai ini pasti akan bisa melewatinya.
“Jadi, rileks, cari makanan enak. Fokus. Kita akan baik-baik saja,” pungkasnya.
Wajar jika penurunan nilai Bitcoin yang berkelanjutan membuat pasar merasa cemas. Banyak investor yang beralih ke instrumen investasi lain, seperti altcoin atau bahkan emas.
Dalam kondisi volatil seperti ini, langkah terbaik bagi investor adalah bersabar dan tetap tenang agar tidak jatuh ke perangkap panic selling. Ini berlaku bukan hanya bagi Bitcoin, tetapi juga semua altcoin lain, termasuk DRX Token.
Jika Anda ingin memantau nilai DRX Token secara real time, kunjungi situs resmi DRX. Pantau juga kanal dan media sosial resmi untuk memahami sentimen pasar sebelum membuat keputusan investasi.
